i

i

mudah menghafal quran

mudah menghafal quran

bergabung bersama kami

bergabung bersama kami

hafizh insya Allah

hafizh insya Allah

Latest Posts

Kamis, 11 Februari 2010

PEDULI MASJID

Pemuda Perindu Syurga


Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs At Taubah : 18)

Segala puji hanya kepunyaan Allah,  Dialah Allah, tidak ada  Tuhan    (yang   berhak  disembah) melainkan Dia. Shalawat dan  salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad Saw,  shalawat dan salam pula atas seluruh keluarga, para sahabatnya  dan umatnya di seluruh dunia.
Mari kita bersyukur kehadirat Allah swt, karena kita yang selalu hadir  di dalam masjid tergolong orang yang mendapat petunjuk, sesuai dengan firman Alllah diatas Jika kita tidak  mendapat  petunjuk, tidaklah mungkin kita hadir di masjid untuk melaksanakan salah satu perintahNya yaitu melaksanakan shalat berjama’ah. Sekali lagi kita harus bersyukur bahwa kita mempersaksikan  diri sebagai seorang beriman dengan merujuk  dari sebuah hadits dari Abi Said al Khudri bahwa Rasulullah Saw bersabda, ”Jika kamu melihat seseorang yang biasa ke masjid, maka persaksikanlah dia benar-benar beriman. (HR Ahmad).

Kas Bulan Februari 2010

Pemuda Perindu Syurga
maaf untuk saat ini belum dapat kami tampilkan........

Kata temanku, Kalau orang – orang dulu mau hutang …. mereka datangnya ke masjid

Pemuda Perindu Syurga

Kata temanku, Kalau orang – orang dulu mau hutang …. mereka datangnya ke masjid

Tema tersebut diatas bermula dari perkataan temanku saat kami sedang ngobrol santai selepas sholat di masjid, ya ….sengaja perkataan ini ku jadikan sebagai tema, karena aku melihat ada hal yang sangat menarik perhatianku, terlebih lagi jika tema tersebut dikaitkan dengan kondisi ummat yang ada saat ini. Kalau dipikir-pikir kandungan tema tersebut mengisyaratkan pada kita bahwa orang-orang dulu di lingkungan rumah temanku dengan masjidnya terdapat kedekatan yang sangat, sampai-sampai dalam persoalan hutang saja, orang pada saat itu datangnya ke masjid untuk mencari solusi, apalagi dalam persoalan lain ? pikirku dalam hati. Merenungi tema tersebut di atas aku hanya bisa membayangkan, bahwa masjid-mashid saat itu benar-benar telah menyatu dengan ummat, sehingga ummat pun dekat dengan masjidnya.

Kemana Infaq Jum’atan anda selama ini disalurkan/dimanfaatkan…??

Pemuda Perindu Syurga

“Mari sedikit kritis terhadap apa yang terjadi dengan masjid kita saat ini…..” ini barangkali ungkapan awal yang mesti saya sampaikan sebelum membahas lebih detail tema di atas.

Hari ini mayoritas ummat telah kehilangan kekritisannya, karena sikap kritis ummat ini seakan-akan telah menjadi barang langka, termasuk mengkritisi tentang apa yang ada di dalam rutinitas masjid kita hari ini, kelangkaan ini tak lain karena Pertama, Kebanyakan kita enggan atau merasa tidak nyaman melakukan sikap kritis, terlebih lagi terkait dengan masjid. Kedua, Kebanyakkan para takmir/pengurus masjid masih banyak yang beranggapan bahwa sikap kritis ini sebagai upaya untuk merusak jalinan ukhuwah masjid dan tatanan yang telah berjalan, maka jangan heran kalau jika ada yang bersikap kritis akan cenderung di “bunuh karakternya” dan jika perlu tidak boleh aktif dalam kegiatan masjid kecuali hanya sebatas sholat semata.

Manajemen Masjid seharusnya lebih baik dari Manajemen RT (Rukun Tetangga) ….

Pemuda Perindu Syurga
Sebelum membahas tema diatas perlu saya sampaikan atas respon dari masyarakat tentang berbagai tulisan dalam buletin ini sebelumnya, yakni yang berhubungan dengan masjid, antara lain tema “Dicari Takmir masjid yang memiliki Visi dan Misi Pemberdayaan Ummat”, “Kemana Infaq juma’atan anda selama ini disalurkan/dimanfaatkan” dan masih banyak tulisan lainnya yang segera hadir dihadapan pembaca sekalian, baik yang saya muat di situs maupun buletin kita tercinta, Insya Allah.
Dari respon masyarakat yang masukkan, terbagi menjadi 3 kelompok, pertama, Kelompok yang pasif, Kedua, kelompok yang menentang, karena mereka merasa dikritik dan “ditelanjangi”, kelompok ini didominasi mereka yang tidak menghendaki perubahan serta ketiga, mereka yang memberikan dukungan, kelompok ini diwakili mereka yang menginginkan perubahan dan berharap masjid memiliki Visi ke depan dengan baik dan jelas.
Berbagai respon atas tulisan tersebut, penulis serahkan pada masyarakat untuk memberikan penilaian, kewajiban penulis hanya menyampaikan dan membangun para paradigma ummat agar memberikan perhatian yang serius terhadap kemajuan masjidnya, jangan sampai masjid terkesan hanya untuk ibadah ritual semata. Tidak hanya itu, penulis pun siap diajak diskusi jika diminta, tentunya permintaan tersebut dengan cara yang baik dan elegan dan tidak dengan cara yang kasar sebagaimana seorang “raja”.

MELURUSKAN Pengelolaan Infaq/Kas Masjid hari ini

Pemuda Perindu Syurga
Tema di atas  sengaja saya angkat untuk menindaklanjuti dari tema-tema sebelumya, khususnya tema yang terkait dengan pengelolaan kas masjid pada buletin sebelumya, yakni yang membahas “Kemana Infaq jum’atan anda selama ini disalurkan/dimanfaatkan” pada tema tersebut di atas penulis banyak mendapatkan masukkan, baik secara langsung, melalui email maupun situs, bahwa ternyata masih ada saja takmir/pengurus masjid yang tetap bertahan untuk menyimpan dana kas masjidnya dan tidak segera menyalurkannya untuk ummat yang membutuhkan, takmir/pengurus tadi berdalil bahwa kas masjid untuk persediaan/cadangan dana kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pembaca yang budiman, walaupun alasan takmir/pengurus masjid ini tidak realistis dan wajar (karena jumlahnya terlalu banyak untuk ukuran candangan kas masjid) saya bisa memahami mengapa takmir/pengurus masjid ini memiliki pemahaman demikian. Pemahaman ini ternyata banyak dipegang oleh para takmir/pengurus masjid hari ini, sehingga untuk menjadikan dana kas masjid agar benar-benar optimal dan manfaat untuk ummat, sepertinya membutuhkan “keajaiban”.Untuk itu, jika pemahaman sebagaimana takmir/pengurus masjid di atas masih ada, saya amat yakin ummat kurang mendapatlan manfaat dan perhatian yang serius dari masjidnya, terlebih lagi untuk mewujudkan pengelolaan infaq /kas masjid yang baik, rasanya sangat mustahil untuk direalisasikan.

Dicari takmir Masjid yang masih Produktif

Pemuda Perindu Syurga
Melihat fenomena pengelolaan masjid hari ini, seringkali dirasa sangatlah membosankan, dikatakan demikian pasalnya masjid saat ini dari tahun ke tahun cenderung tidak ada perubahan dalam pengelolaan masjidnya, kalaupun ada yang berubah biasanya hanya pada bangunan dan fasilitas semata, sedangkan dalam persoalan aktivitas cenderung nol besar, contohnya yakni pengelolaan remaja masjid, pengelolaan dana kas masjid dll, banyak yang berjalan asal jalan, tanpa memiliki Visi dan arah yang jelas, sehingga sepuluh tahun yang lalu dengan saat ini, mampir tidak ada perubahan. Maka wajar kalau banyak yang merasa bosan dengan fenomena masjid hari ini yang tidak mampu memberikan perubahan yang berarti pada ummat, bahkan kecenderungannya masjid saat ini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan atau partai tertentu pada saat menjelang pemilu.

Pengelolaan masjid yang cenderung stagnan (alisan tidak ada perubahan yang mendasar) sebagaimana penjelasan diatas, merupakan fenomena yang perlu kita kaji bersama sebab musababnya. Sehingga dengan mengetahui sebab pangkalnya, akan memudahkan bagi kita untuk menata masjid dengan baik, salah satu factor yang sangat penting, yang membuat kebanyakkan masjid hari ini stagnan adalah tidak produktifnya takmir masjid saat ini, sedangkan ketidak produktifnya lebih banyak karena factor usia yang telah lanjut, sehingga tidak mampu lagi untuk bisa mengelola masjid dengan baik dan professional sebagai tuntutan menuju masjid abad 21 (walaupun produktivitas itu tidak mesti berhubungan dengan usia).

Our Team

  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers