Kamis, 11 Februari 2010

PEDULI MASJID



Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs At Taubah : 18)

Segala puji hanya kepunyaan Allah,  Dialah Allah, tidak ada  Tuhan    (yang   berhak  disembah) melainkan Dia. Shalawat dan  salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad Saw,  shalawat dan salam pula atas seluruh keluarga, para sahabatnya  dan umatnya di seluruh dunia.
Mari kita bersyukur kehadirat Allah swt, karena kita yang selalu hadir  di dalam masjid tergolong orang yang mendapat petunjuk, sesuai dengan firman Alllah diatas Jika kita tidak  mendapat  petunjuk, tidaklah mungkin kita hadir di masjid untuk melaksanakan salah satu perintahNya yaitu melaksanakan shalat berjama’ah. Sekali lagi kita harus bersyukur bahwa kita mempersaksikan  diri sebagai seorang beriman dengan merujuk  dari sebuah hadits dari Abi Said al Khudri bahwa Rasulullah Saw bersabda, ”Jika kamu melihat seseorang yang biasa ke masjid, maka persaksikanlah dia benar-benar beriman. (HR Ahmad).
Pada kesempatan ini dalam suasana kesyukuran,   mari  kita coba merenungkan sejauh mana kepedulian kita terhadap masjid yang kita kunjungi. Pernahkan kita berpikir bagaimana masjid ini setiap hari bersih, air mengalir, lampu yang terang benderang, suara adzan  yang menggema menembus relung hati, semaraknya masjid dengan tadarus, majelis ilmu dan berbagai kegiatan lain. Jawabnya tentu mudah, bahwa semua itu dapat terjadi karena ada yang mengelola yaitu takmir masjid dibantu oleh para jamaah yang taat
Untuk memakmurkan masjid terdapat 2 (dua) unsur pokok yaitu takmir dan jamaah. Kedua unsur ini saling mendukung satu sama lain dan saling mengisi sesuai dengan perannya. Masjid yang makmur menunjukan kemajuan umat disekitarnya, sedangkan masjid yang terlantar  dan kurang terawat  mengisyaratkan tipisnya  iman dan kurangnya rasa tanggung jawab umat disekitar masjid.
Seperti dijelaskan diatas bahwa makmurnya masjid tergantung  dari peran takmir masjid dan jamaah. Oleh karena itu akan kita bahas peran  kedua unsur tersebut.
Peran Takmir masjid.
Takmir masjid berperan mengelola masjid pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) bidang yaitu :   
1.       Memelihara  dan   menyiapkan segala kebutuhan untuk terselenggaranya aktifitas peribadatan dan berbagai kegiatan lain. Dimulai dari penyusunan kepengurusan masjid,  kebersihan, ketertiban, pengaturan keuangan dan administrasi, serta  memelihara masjid agar masjid tetap suci, terpandang, menarik dan bermanfaat untuk mendukung kegiatan yang peribadatan dan kemasyarakatan.
2.       Menyiapkan dan  menyelenggarakan berbagai kegiatan sesuai dengan fungsi masjid sebagai tempat peribadatan yaitu tempat sholat  dan fungsi lain yang berkaitan dengan pembinaan umat seperti tempat pengajaran, tempat bermusyawarah dan sebagainya.
Peran jamaah masjid
Pada hakekatnya setiap mukmin adalah jamaah masjid, itulah tuntunan yang Allah yang termuat dalam firman Allah dan sunnah. Dan Allah menjanjikan orang yang mencintai masjid dan hatinya terikat pada masjid akan  mendapat perlindungan dihari kiamat. Demikian juga kalau melakukan shalat berjamaah ke masjid mendapat ke-muliaan 27 derajat daripada shalat dirumah.  Oleh karena itu dalam upaya memakmurkan masjid maka setiap jamaah mempunyai peran penting dan mengharuskan   peduli terhadap masjid. Melakukan solat berjamaah, ikut serta memelihara kebersihan masjid serta ikut berpartisipasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh takmir masjid. Tidak kalah pentingnya ikut memberi infak kepada masjid dalam rangka mendukung takmir masjid dalam mengelola masjid.
Kesadaran berinfak
Salah satu peran jamaah di dalam upaya memakmurkan adalah berinfak atau bershodakah, sebab tidaklah mungkin pengelolaan masjid tidak memerlukan biaya. Secara garis besar yang biaya yang diperlukan untuk kebersihan, penerangan / listrik, air, pengeras suara dan berbagai fasilitas lain serta biaya kegiatan  yang cukup banyak yang tidak dapat terperinci disini. Semua kebutuhan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit. Ketersediaan fasilitas pendukung merupakan salah satu kriteria untuk menilai  kemakmuran masjid itu baik atau tidak.
Jika kita berani melihat lebih  jauh bagaimana keadaan umat dalam berinfak untuk kemakmuran masjid rasanya masih terlalu kecil. Hal ini dapat kita perhatikan di dalam laporan takmir setiap  hari Jum’at bahwa infak yang diterima  tidak sebanding dengan jumlah jama’ah yang hadir. Jika seandainya takmir masjid mengeluarkan biaya untuk mendukung fasilitas masjid secara wajar maka baru dapat terpenuhi sepertiganya saja, apalagi untuk mendukung kegiatan sosial. Tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa dengan biaya yang sedikit itu pula pengelolaan masjid  dapat berjalan meskipun jauh dari yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan bahwa Takmir masjid  hemat di dalam pengeluaran dengan  memangkas biaya yang tidak perlu dan juga paling mungkin lagi, takmir masjid karena tanggungjawabnya menomboki biaya yang diperlukan. Dan ada pula masjid mempunyai tenaga kebersihan yang bekerja sukarela  dengan tidak mengharapkan imbalan apapun.
Terlepas dari apapun kewajiban kita sebagai jama’ah sebagai wujud ketakwaan kita kepada Allah Swt, hendaknya kita lebih peduli untuk berinfak untuk kemakmuran masjid. Karena orang bijak mengatakan,” Bermurah hati kaum kaya itu baik, namun yang lebih baik lagi bermurah hatinya kaum fakir miskin. Dan Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepa-da mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (Al Hadiid 18)
Wallahu alam bis Shawab
H Marwan DS

Pemuda Perindu Syurga

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar